Banyak orang yang telah menukar uang mereka menjadi emas selama sepuluh tahun terakhir sebagai sarana untuk menyimpan kekayaan telah melihat hasil yang baik atas investasi mereka saat ini.
Kimberly Sterling, Resource Consulting Group, menyatakan kepada Orlando Sentinel bahwa orang yang berinvestasi di logam mulia satu dekade yang lalu telah melihat nilainya meningkat lebih dari 300 persen.
"Emas adalah salah satu investasi yang selalu menguntungkan pada saat ketika ada ketidakpastian dan krisis," katanya.
Ms Sterling melanjutkan dengan menambahkan bahwa defisit anggaran pemerintah, ditambah dengan melemahnya nilai mata uang global, telah menyebabkan logam kuning menjadi populer di kalangan para investor yang menjadikannya sebagai perlindungan nilai terhadap inflasi.
Logam kuning yang dimaksud di sini adalah emas 24 karat atau emas murni (99,99%). Harga emas sempat menyentuh level tertinggi US$1.313 per troy ounce pada 29 September 2010, yang apabila dirupiahkan dengan kurs Rp8.928 per dolar, harga emas 1 gramnya sekitar Rp387.802, sungguh suatu kenaikan yang luar biasa karena pada awal 2001 harga emas masih di kisaran Rp90.000.
Jika Anda membeli emas pada awal 2001 di harga Rp90.000, dan menjualnya pada akhir September 2010 di harga Rp387.802, Anda memperoleh keuntungan sebesar 430,9%.
Jika Anda menyimpan uang yang cukup banyak dalam jangka panjang (5-10 tahun), sebaiknya ditukar dengan emas karena tingkat inflasi mempengaruhi nilai uang kita. Investasi dalam bentuk emas sangat cocok jika kita mempunyai rencana jangka panjang seperti ingin naik haji, pendidikan anak dll.
Investasi emas sebaiknya dilakukan dengan cara membeli emas batangan, koin, dan alternatif terakhir dalam bentuk perhiasan. Bagi yang sudah terbiasa dengan teknologi informasi, bisa berinvestasi dalam saham yang memproduksi emas seperti saham Aneka Tambang (ANTM) dan kontrak emas yang diperdagangkan di bursa berjangka. Saat ini di Indonesia terdapat bursa bursa berjangka yaitu Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dan Bursa Komoditi & Derivatif Indonesia (BKDI).
Tiada ulasan:
Catat Ulasan